Jika anda
termasuk penggila gambar porno, pertanyaan yang mendesak adalah:
bolehkah melihat gambar porno walaupun sedang puasa? Ya kalau saya yang
menjawab, kenapa tidak. Itu sepenuhnya adalah hak anda. Tuhan sendiri
juga tidak melarang.
Mungkin yang lebih menarik adalah,
bagaimana hukumnya melihat gambar porno saat puasa? Kalau anda tanya
bagaimana pendapat Nabi Muhammad, saya tidak tahu. Karena saya belum
pernah bertemu. Dan kalau anda mau bertanya pada Alquran, silahkan buka
sendiri agar lebih pasti. Kalau mau bertanya hadist, silahkan cari
sendiri. Tapi kalau anda tanya pendapat saya, maka inilah jawaban saya:
Namanya juga puasa. Tentu anda
mempuasakan ego diri. Apa itu ego? Ya sederhananya bisa disebut nafsu.
Segala kemauan yang berpusat pada pemuasan diri. Misalnya anda makan,
jika anda lapar, itu namanya bukan memuaskan ego. Tapi memang
kebutuhan. Kecuali anda memakan 3 turuk nasi goreng, saya kira itu baru
nafsu. Jika anda ingin menghamili isteri anda 1 kali dalam 2 tahun.
Itu masih normal. Manusiawi. Tapi jika anda ingin menghamili isteri
anda 5 kali sehari, baru saya meragukan nafsu anda.
Nah, hal-hal semacam itulah yang ingin
ditaklukan. Yang akan dibekuk. Dijinakkan. Dikendalikan. Agar segala
piranti kemanusiaan yang dimiliki menjadi semacam harmoni yang cantik.
Akal, nafsu, keduanya menjadi patner yang seksi menggairahkan. Tapi
sekaligus menyelamatkan.
Dengan kata lain, puasa adalah untuk
latihan pengendalian diri. Tapi hati-hati, bukan untuk menyiksa diri.
Jika bentuknya memaksakan diri, membendung habis semua kemauan,
menghabisi kebutuhan alami, maka itu bagi saya bukan puasa namanya.
Tapi adalah terpaksa. Memaksa diri. Metololkan diri sendiri. Tapi
begitu puasa selesai, hasilnya tidak ada. Kenapa tidak ada? Karena
puasa dihayati hanya birokrasi aturan mainnya. Mirip dengan mengikuti
pertandingan sepak bola. Konsentrasi hanya tersedot pada menjaga diri
agar tidak kena tegur oleh wasit. Akibatnya, kecanggihan bermain tidak
berkembang. Malah melempen.
Karena itu, puasa, bagi saya lebih berdimensi mistik.
Yaitu mengolah kesadaran. Kesadaran bathin.
Bukan untuk menyembah segala pernak-pernik lahiriah ritual seremoni dari ibadah formal puasa.
Jadi bagaimana hukumnya melihat gambar porno saat puasa?
Tergantung bagaimana cara melihatnya. Ops…. Hati hati.
lw posting saya berguna jgn lupa like nya dikiri atas
termasuk penggila gambar porno, pertanyaan yang mendesak adalah:
bolehkah melihat gambar porno walaupun sedang puasa? Ya kalau saya yang
menjawab, kenapa tidak. Itu sepenuhnya adalah hak anda. Tuhan sendiri
juga tidak melarang.
Mungkin yang lebih menarik adalah,
bagaimana hukumnya melihat gambar porno saat puasa? Kalau anda tanya
bagaimana pendapat Nabi Muhammad, saya tidak tahu. Karena saya belum
pernah bertemu. Dan kalau anda mau bertanya pada Alquran, silahkan buka
sendiri agar lebih pasti. Kalau mau bertanya hadist, silahkan cari
sendiri. Tapi kalau anda tanya pendapat saya, maka inilah jawaban saya:
Namanya juga puasa. Tentu anda
mempuasakan ego diri. Apa itu ego? Ya sederhananya bisa disebut nafsu.
Segala kemauan yang berpusat pada pemuasan diri. Misalnya anda makan,
jika anda lapar, itu namanya bukan memuaskan ego. Tapi memang
kebutuhan. Kecuali anda memakan 3 turuk nasi goreng, saya kira itu baru
nafsu. Jika anda ingin menghamili isteri anda 1 kali dalam 2 tahun.
Itu masih normal. Manusiawi. Tapi jika anda ingin menghamili isteri
anda 5 kali sehari, baru saya meragukan nafsu anda.
Nah, hal-hal semacam itulah yang ingin
ditaklukan. Yang akan dibekuk. Dijinakkan. Dikendalikan. Agar segala
piranti kemanusiaan yang dimiliki menjadi semacam harmoni yang cantik.
Akal, nafsu, keduanya menjadi patner yang seksi menggairahkan. Tapi
sekaligus menyelamatkan.
Dengan kata lain, puasa adalah untuk
latihan pengendalian diri. Tapi hati-hati, bukan untuk menyiksa diri.
Jika bentuknya memaksakan diri, membendung habis semua kemauan,
menghabisi kebutuhan alami, maka itu bagi saya bukan puasa namanya.
Tapi adalah terpaksa. Memaksa diri. Metololkan diri sendiri. Tapi
begitu puasa selesai, hasilnya tidak ada. Kenapa tidak ada? Karena
puasa dihayati hanya birokrasi aturan mainnya. Mirip dengan mengikuti
pertandingan sepak bola. Konsentrasi hanya tersedot pada menjaga diri
agar tidak kena tegur oleh wasit. Akibatnya, kecanggihan bermain tidak
berkembang. Malah melempen.
Karena itu, puasa, bagi saya lebih berdimensi mistik.
Yaitu mengolah kesadaran. Kesadaran bathin.
Bukan untuk menyembah segala pernak-pernik lahiriah ritual seremoni dari ibadah formal puasa.
Jadi bagaimana hukumnya melihat gambar porno saat puasa?
Tergantung bagaimana cara melihatnya. Ops…. Hati hati.
lw posting saya berguna jgn lupa like nya dikiri atas
0 komentar:
Posting Komentar